Langsung ke konten utama

iPhone Mulai Ditinggalkan di China. Apa Alasannya?

Apple sedang menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan model bisnisnya. Seperti diketahui, khususnya di pasar China, selama ini mereka sangat bergantung pada iPhone sebagai sumber utama pendapatan. Penurunan signifikan dalam penjualan iPhone di China tersebut menunjukkan bahwa strategi perusahaan mulai kehilangan daya tarik di salah satu pasar terbesarnya.

Penjualan iPhone di Tiongkok anjlok sebesar 18,2 persen pada kuartal yang berakhir Desember 2024. Sebagai dampaknya, harga saham Apple turun 4,4 persen, dan dua analis terkemuka menurunkan peringkat saham perusahaan ini. Penurunan ini mengikuti tren negatif serupa pada kuartal akhir 2023, di mana penjualan iPhone di Tiongkok turun sebesar 11 persen.

Meskipun Apple telah memangkas harga iPhone hingga USD 70 sebagai langkah mitigasi, langkah ini gagal menyelesaikan masalah mendasar dalam strategi pasar Tiongkok. Konsumen lokal lebih memilih produk dari produsen dalam negeri seperti Huawei, yang menawarkan fitur yang lebih relevan dengan kebutuhan pasar serta harga yang lebih kompetitif.



Strategi Apple yang menetapkan harga produk lebih tinggi dibandingkan pesaingnya dianggap tidak cocok untuk sebagian besar pasar, termasuk Tiongkok. Analis Loop Capital, Ananda Baruah, menyebut pengalaman pengguna pada fitur berbasis AI terbaru Apple sebagai "mengecewakan." Hal ini memperburuk daya tarik produk Apple, terutama di pasar yang sudah sensitif terhadap harga.

Menurut analisis dari Babson College, mayoritas konsumen di Tiongkok lebih memilih ponsel flagship Android dari produsen lokal, yang tidak hanya lebih murah tetapi juga menawarkan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan spesifik pengguna setempat. Di sisi lain, perusahaan seperti Huawei justru mencatat kenaikan penjualan sebesar 15,5 persen di Tiongkok, bahkan berhasil merebut kembali posisi teratas dalam pangsa pasar smartphone di negara tersebut.

Di saat yang sama, investor besar seperti Warren Buffett mulai mengurangi kepemilikan saham Apple. Pada November 2024, Berkshire Hathaway menjual saham Apple senilai USD 605 juta dan mempertimbangkan pengurangan lebih lanjut. Jefferies, salah satu firma riset terkemuka, menurunkan peringkat Apple dari "Hold" menjadi "Underperform," dengan alasan lemahnya penjualan iPhone dan tantangan umum di pasar elektronik konsumen.

Loop Capital juga memberikan penilaian serupa, menurunkan peringkat Apple dari "Buy" menjadi "Hold." Berdasarkan analisis rantai pasokan, perusahaan ini memprediksi penurunan permintaan iPhone akan semakin besar pada kuartal berikutnya.

Penurunan 18,2 persen dalam penjualan iPhone di Tiongkok selama musim liburan 2024 menyumbang penurunan global sebesar lima persen dalam penjualan smartphone Apple. Hal ini menggeser Apple ke posisi ketiga di pasar smartphone Tiongkok, dengan pangsa pasar hanya sekitar 16 persen.

Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar tentang kemampuan Apple untuk mempertahankan dominasinya di pasar global. Sementara itu, Huawei berhasil membalikkan keadaan pasca larangan dari Amerika Serikat, menunjukkan bahwa pasar lokal kini menjadi ancaman serius bagi raksasa teknologi seperti Apple.

Postingan Populer

2027, Penduduk Bumi Kalah Dari Jumlah Smartphone

Menjelang akhir 2027 atau awal 2028, jumlah smartphone di dunia diprediksi akan melampaui populasi manusia. Laporan terbaru dari Techreport.com mengungkapkan bahwa pertumbuhan smartphone saat ini berjalan empat kali lebih cepat dibanding pertumbuhan jumlah penduduk global.  Jumlah perangkat melonjak dari 5,9 miliar unit di 2020 menjadi 7,42 miliar per Januari 2025. Di balik lonjakan ini, perputaran uang di industri smartphone pun terus membesar. Dalam periode 2020–2024, total pendapatan global dari industri ini mencapai USD 2,3 triliun. Bahkan diperkirakan angka tahunan akan menembus USD 560 miliar pada 2029, seiring adopsi smartphone yang makin merambah ke pasar negara berkembang. Namun, di tengah pasar yang terus berkembang, peta persaingan pemain besar mulai bergeser. Samsung yang dulu dikenal sebagai raja volume pengapalan, kini berada dalam posisi terdesak. Pengapalan kuartalannya turun drastis dari 80,4 juta unit pada akhir 2020 menjadi hanya 51,7 juta di kuartal IV 2024, lev...

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

Motorola Terjun ke Industri Laptop

Motorola bersiap memperluas portofolio produknya dengan merilis laptop pertamanya, Moto Book 60, serta tablet terbaru Moto Pad 60 Pro. Kedua perangkat ini dijadwalkan meluncur secara resmi di India pada 17 April ini, dan akan dijual eksklusif secara online melalui Flipkart. Informasi soal perangkat ini mulai beredar sejak Motorola menggoda kehadirannya lewat halaman khusus di platform e-commerce tersebut. Kini, bocoran spesifikasi kunci keduanya pun muncul ke publik. Moto Book 60 hadir sebagai laptop pertama Motorola, menawarkan layar OLED 14 inci beresolusi 2.8K dengan tingkat kecerahan puncak hingga 500 nits. Perangkat ini ditenagai prosesor Intel Core 7, dipadukan dengan dual stereo speaker yang mendukung Dolby Atmos untuk kualitas audio lebih imersif. Soal daya tahan, Moto Book 60 dibekali baterai 60Wh yang mendukung pengisian cepat 60W via USB-C. Desainnya juga dibuat ramping dan ringan, dengan bobot hanya 1,4 kilogram. Motorola menghadirkan pilihan warna menarik hasil kolaborasi ...

Laptop Gaming Murah Asus Makin Banyak Variannya

Asus hari ini resmi memperkenalkan lini laptop gaming terbarunya di Indonesia, Asus Gaming Series. Hadir untuk menjawab kebutuhan gamers yang menginginkan perangkat bertenaga dengan harga yang ramah di kantong, laptop gaming murah Asus Gaming Series menawarkan dua varian, yaitu Asus Gaming V16 dan Asus Gaming K16.  Kedua laptop ini dirancang untuk memberikan pengalaman gaming optimal, lengkap dengan fitur modern dan performa tinggi yang masih dapat dijangkau oleh lebih banyak kalangan. Asal tahu saja, sebelum Asus Gaming Series terbaru ini, laptop gaming murah Asus adalah seri TUF Gaming yang harga laptop gaming Asus yang satu itu kini sudah semakin mahal. “Asus selalu berkomitmen menghadirkan pengalaman gaming terbaik untuk semua. Asus Gaming Series adalah bukti nyata dari komitmen tersebut,” ujar Jimmy Lin, Asus Southeast Asia Regional Director. Asus Gaming V16 menjadi andalan utama dalam seri ini. Laptop gaming murah tapi modern ini mengusung prosesor Intel® Core™ 5 210H dan GPU...

Review Asus Vivobook Flip 14 (TP3407), Laptop Lipat Layar OLED, Baterai Awet

Dalam beberapa tahun terakhir, tipe laptop convertible semakin diminati oleh berbagai kalangan, mulai dari para pelajar hingga kaum profesional. Fleksibilitas desain yang memungkinkan mode penggunaan berbeda, mulai dari mode laptop, stand, tenda hingga tablet, memberikan nilai tambah bagi pengguna dengan mobilitas tinggi. Selain itu, layar sentuh dan dukungan stylus semakin memudahkan aktivitas kreatif dan pencatatan digital, menjadikan laptop convertible pilihan ideal untuk produktivitas modern. Di sisi lain, daya tahan baterai menjadi faktor utama yang dipertimbangkan pengguna dalam memilih laptop. Dengan meningkatnya kebutuhan akan perangkat yang bisa bertahan seharian tanpa sering mengisi ulang daya, laptop dengan efisiensi daya tinggi semakin populer.  Asus Vivobook Flip 14 TP3407 hadir sebagai solusi yang menggabungkan desain convertible, layar OLED berkualitas tinggi, dan daya tahan baterai yang cukup andal. Untuk itu, mari kita sedikit mengupas apa yang ditawarkan Asus lewa...