Ada kabar menarik dari sebuah survey yang dilakukan pada para gamers, khususnya di Inggris, dan dilakukan oleh sebuah lembaga riset digital terkemuka.
Dari data yang terkumpul, diketahui bahwa penjualan game boxed kini mengalami penurunan signifikan, mengarah pada perubahan besar dalam industri game di Inggris.
Menurut data dari Digital Entertainment and Retail Association (ERA), pasar game Inggris pada tahun 2024 sendiri diperkirakan bernilai $5,7 miliar. Meski tampak besar, namun itu merupakan angka yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan pasar TV dan film yang mencapai $6,2 miliar, walaupun masih dua kali lipat lebih besar daripada pasar industri musik yang tercatat sebesar $3 miliar di sepanjang tahun tersebut.
Penurunan terbesar tercatat pada penjualan game fisik (boxed), yang turun hingga 35 persen. Penurunan ini berkontribusi pada pengurangan 4,4 persen dalam total pasar video game di Inggris. Meskipun demikian, industri game tetap tumbuh pesat, berkat peralihan yang semakin jelas menuju pembelian digital dan transaksi dalam game.
Perubahan kebiasaan pembelian pemain, yang lebih memilih mengunduh game secara digital atau membeli item di dalam game seperti yang dilakukan di Fortnite dan Roblox, telah berlangsung selama bertahun-tahun. Saat ini, game fisik hanya menyumbang 27,7 persen dari total penjualan game baru di Inggris, menurut data ERA.
Perubahan ini mencerminkan pergeseran yang lebih luas dalam industri hiburan, di mana digitalisasi terus mengubah cara orang mengakses dan menikmati konten, baik itu musik, film, maupun game.
Meskipun survey dilakukan hanya pada pengguna di Inggris, tidak menutup kemungkinan, perilaku serupa juga terjadi di kalangan gamers lain di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Mereka mulai beralih pada pembelian game resmi secara online dari berbagai platform, tidak lagi membeli CD atau DVD game.