Belakangan ini, perdebatan tentang kebebasan berbicara di platform media sosial semakin menghangat. Facebook kembali menjadi sorotan setelah secara keliru menyensor grup Linux dan situs DistroWatch, sebuah majalah daring yang berfokus pada distribusi Linux.
Kesalahan ini akhirnya diakui oleh Facebook, yang kini beroperasi di bawah Meta.
Menanggapi laporan media mengenai penyensoran ini, Facebook menghubungi PCMag dan mengonfirmasi bahwa tindakan tersebut merupakan kesalahan sistem yang kini telah diperbaiki. "Penegakan kebijakan ini merupakan kesalahan dan telah dikoreksi. Diskusi mengenai Linux diperbolehkan di layanan kami," ujar perwakilan Meta.
DistroWatch, yang berbasis di Kopenhagen, menyatakan bahwa mereka langsung mengajukan banding setelah mengetahui bahwa kontennya terkena dampak kebijakan Standar Komunitas Facebook pada 19 Januari lalu. Sementara itu, Facebook baru memberikan pengakuan atas kesalahan ini pada 28 Januari.
Dalam pernyataan terbaru, DistroWatch mengungkapkan bahwa Facebook telah mencabut larangan terhadap tautan mereka. Meski demikian, DistroWatch kini lebih memilih untuk berkomunikasi melalui Mastodon, sebuah platform media sosial terdesentralisasi yang semakin populer di kalangan komunitas open-source.
Meta sendiri tidak memberikan penjelasan rinci mengenai penyebab awal dari penyensoran ini. Namun, perusahaan tersebut telah mengumumkan rencana untuk memperbarui sistem moderasi kontennya. Salah satu perubahan utama yang akan diterapkan adalah menggantikan metode pemeriksaan fakta dengan Community Notes berbasis pengguna, mirip dengan fitur yang digunakan oleh X (sebelumnya Twitter).
Meta juga mengakui bahwa penggunaan sistem otomatis dalam memindai pelanggaran kebijakan sering kali menghasilkan kesalahan yang mengarah pada penyensoran yang tidak semestinya. Dengan perubahan kebijakan ini, Meta berharap dapat mengurangi kesalahan serupa di masa depan dan mengembalikan kepercayaan penggunanya.