Republik Rakyat China diproyeksikan akan menjadi kekuatan dominan dalam industri komputasi global pada 2029, dengan perkiraan bahwa Tiongkok akan menguasai 25% pasar PC global, sementara pangsa pasar Amerika Serikat akan turun menjadi 18%.
Transformasi luar biasa ini didorong oleh serangkaian investasi besar dari pemerintah dan komitmen untuk mencapai kemandirian teknologi, menjadikan Tiongkok sebagai pemimpin dunia dalam bidang komputasi.
Selama dekade terakhir, pasar komputasi Tiongkok telah mengalami lonjakan yang luar biasa, tumbuh sebesar 42%, dan diperkirakan akan mencapai nilai $30 miliar pada 2029, menurut data dari Statista dan Stocklytics.com.
Angka tersebut merupakan kenaikan dramatis dari delapan tahun lalu, ketika pendapatan Tiongkok hanya sepertiga dari pasar AS.
Perubahan besar itu sendiri sebagian besar disebabkan oleh tekanan dari embargo perdagangan dan pembatasan yang diberlakukan oleh Amerika Serikat, yang mendorong Tiongkok untuk mengadopsi “rencana lima tahun” guna membebaskan diri dari kendali Barat dan menginvestasikan banyak dana dalam inovasi teknologi.
Pertumbuhan pesat Tiongkok dalam komputasi dapat dikaitkan dengan beberapa faktor. Dengan tenaga kerja yang besar dan terampil di bidang teknologi, serta adopsi cepat terhadap teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI), 5G, dan layanan cloud, permintaan akan perangkat keras dan perangkat lunak canggih telah melonjak.
Pertumbuhan yang dipercepat ini semakin didorong oleh upaya Tiongkok untuk membangun ekosistem teknologi yang mandiri, mengurangi ketergantungan pada perusahaan asing seperti Nvidia, AMD, dan Intel, yang sejak dulu menjadi raksasa di industri komputasi.
Seiring Tiongkok terus melaju, tahun 2025 diperkirakan akan menandai awal dominasi komputasi Tiongkok, dengan sektor komputasi negara ini diproyeksikan menghasilkan $20,9 miliar, melampaui Amerika Serikat dengan selisih $300 juta.
Pada 2026, kesenjangan pendapatan ini diperkirakan akan semakin lebar, membuka jalan bagi Tiongkok untuk menguasai 25% pasar komputasi global pada akhir dekade, mengukuhkan posisinya sebagai kekuatan komputasi terkemuka di dunia.