Langsung ke konten utama

Review Asus ProArt PX13 Laptop untuk Editor Profesional

Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan akan laptop yang dirancang khusus untuk kreator profesional semakin meningkat. Fotografer, desainer grafis, video editor, dan animator kian membutuhkan perangkat dengan performa tinggi, layar berkualitas, serta fitur yang mendukung produktivitas.

Oleh karena itu, banyak produsen laptop kini berlomba-lomba menghadirkan perangkat yang tidak hanya bertenaga, tetapi juga memiliki desain portabel dan daya tahan baterai yang optimal. Asus, sebagai salah satu pemimpin industri, telah menghadirkan berbagai lini produk untuk kreator, salah satunya adalah seri ProArt.

Berbeda dengan seri Asus lainnya, ProArt dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan profesional yang mengandalkan akurasi warna tinggi, kemampuan komputasi berat, serta fitur-fitur tambahan seperti stylus dan software optimization. Asus ProArt PX13 menjadi salah satu model terbaru yang menggabungkan performa canggih dengan fleksibilitas penggunaan.



Desain
Asus ProArt PX13 hadir dengan desain premium yang dibalut material aluminium berkualitas tinggi. Chassis-nya terasa kokoh, dengan engsel 360 derajat yang memungkinkan berbagai mode penggunaan, termasuk mode tablet dan tenda.

Logo Asus ProArt pada bagian belakang menambah kesan elegan. Laptop ini juga memiliki bobot 1,38 kg, menjadikannya cukup ringan untuk dibawa bepergian.

Asus menggunakan teknologi nano black coating pada bodi laptop ini, yang diklaim dapat mengurangi pantulan cahaya dan memberikan tampilan ultra-hitam dalam berbagai kondisi pencahayaan. Lapisan anodisasi ini juga memiliki sifat hidrofobik, membuat permukaannya tahan terhadap noda sidik jari dan tetap terlihat bersih.

Keyboard chiclet pada Asus ProArt PX13 menawarkan pengalaman mengetik yang nyaman dengan jarak tekan 1,7mm, memberikan respons yang solid tanpa kesan kopong. Keyboard ini juga dilengkapi lampu latar putih dan tombol khusus Copilot untuk akses cepat ke AI chatbot Microsoft. Trackpad-nya cukup luas dan mendukung fitur Asus DialPad, yang dapat digunakan untuk mengontrol berbagai parameter dalam aplikasi kreatif seperti Adobe Photoshop.

Layar OLED 13,3 inci dengan resolusi 2880x1800 piksel adalah salah satu keunggulan utama laptop ini. Dengan rasio aspek 16:10, layar ini memberikan ruang kerja yang lebih luas. Selain itu, dukungan terhadap stylus dengan tingkat tekanan yang tinggi semakin meningkatkan pengalaman pengguna.

Sistem pendingin pada laptop ini cukup efektif, tetapi kipasnya cenderung berisik saat menangani tugas berat. Ini wajar, namun bisa menjadi catatan bagi pengguna yang lebih menyukai laptop dengan operasi yang lebih senyap, seperti perangkat berbasis Snapdragon X series, misalnya saudaranya yakni Asus ProArt PZ13.



Fitur
Asus ProArt PX13 menawarkan berbagai fitur unggulan yang mendukung produktivitas kreator. Salah satu fitur menarik adalah keberadaan NPU (Neural Processing Unit) yang mampu menangani hingga 50 TOPS (triliun operasi per detik). Ini membuatnya lebih unggul di atas kertas dibandingkan laptop berbasis prosesor lain.

Untuk kelengkapan, laptop ini memiliki konektivitas yang cukup lengkap. Di sisi kiri, terdapat port daya, HDMI 2.1, USB-C (USB4), dan jack audio. Sementara di sisi kanan, terdapat satu lagi USB-C (USB4), USB-A (USB 3.2 Gen 2), serta slot microSD. Ketersediaan Wi-Fi 7 dan Bluetooth 5.4 juga memastikan konektivitas nirkabel yang cepat dan stabil.

Webcam 1080p yang disematkan cukup baik untuk keperluan konferensi video. Adapun untuk sistem audio, laptop ini menggunakan speaker bersertifikasi Harman Kardon yang menghasilkan suara lebih jernih dan bertenaga dibandingkan kebanyakan laptop sekelasnya. Namun, bass yang dihasilkan masih terbatas, seperti pada kebanyakan laptop non-gaming. Ini juga wajar mengingat dimensi laptop ini relatif tipis dan kompak.

Untuk keamanan biometrik, laptop ini mengandalkan IR camera untuk login Windows Hello. Sayangnya, Asus tidak menyertakan sensor sidik jari sebagai alternatif metode autentikasi.



Performa
Asus ProArt PX13 ditenagai prosesor AMD Ryzen AI 9 HX 370 yang menawarkan kinerja luar biasa dalam tugas-tugas berat. Kombinasi CPU ini dengan RAM 32GB LPDDR5X serta GPU Nvidia RTX 4050 membuatnya sangat cocok untuk pekerjaan kreatif seperti rendering grafis dan pemrosesan AI lokal.



Dalam pengujian PCMark 10, laptop ini mencetak skor 7.847, mengalahkan pesaingnya yang menggunakan Intel Core Ultra 7 155H. Sementara dalam benchmark Cinebench R23, skor yang dihasilkan mencapai 20.146, membuktikan keunggulan performa multi-threaded dari arsitektur AMD terbaru.

Pada pengujian rendering video menggunakan Blender dengan skenario Classroom, laptop ini menyelesaikan encoding dalam waktu 5 menit 13 detik. lebih cepat dibandingkan laptop berbasis Intel Meteor Lake. Dan begitu rendering dilakukan dengan GPU, kecepatannya meningkat pesat menjadi hanya 26,24 detik saja


Berhubung GPUnya adalah RTX 4050, tentunya laptop ini juga sanggup melahap game-game berat dengan lancar. Meski demikian, perlu diingat, ini bukan laptop gaming.




Untuk penyimpanan, Asus ProArt PX13 ini juga sangat kencang. Kecepatan baca/tulis-nya di atas 5000 dan 4000Mbps. Anda tidak perlu khawatir proses loading dan editing Anda akan terhambat oleh storage yang lamban.

Terakhir, dalam uji baterai dengan pemutaran video playback lewat PCMark 10 Video, Asus ProArt PX13 bertahan sekitar hampir 14 jam. Meskipun ini merupakan angka yang cukup baik untuk laptop dengan spesifikasi tinggi, daya tahan baterainya masih kalah jika dibandingkan dengan laptop editing lain berbasis Snapdragon X series yang dapat bertahan lebih dari 20 jam seperti Asus ProArt PZ13.


Kesimpulan
Asus ProArt PX13 adalah pilihan yang menarik bagi kreator profesional dan artist. Khususnya yang membutuhkan laptop bertenaga dengan build quality premium, layar OLED berkualitas tinggi, dan performa luar biasa. Dengan harga Rp30.999.000, laptop ini menawarkan kombinasi terbaik antara hardware dan fitur untuk pekerja kreatif profesional dengan mobilitas tinggi.



Dukungan Copilot+ dan juga berbagai software ASUS AI yang ada di dalamnya akan dapat membantu pengguna, khususnya para profesional untuk menyelesaikan tugas-tugasnya dengan lebih cepat dan komprehensif.

Namun, laptop ini memiliki beberapa kekurangan, seperti kipas yang cukup berisik dan daya tahan baterai yang lebih rendah dibandingkan laptop berbasis Snapdragon X series. Bagi pengguna yang lebih mementingkan portabilitas dan ketahanan baterai, mungkin lebih baik mempertimbangkan ProArt PZ13. Namun, jika performa tinggi adalah prioritas utama, Asus ProArt PX13 menjadi pilihan terbaik di kelasnya dengan kombinasi AMD Ryzen AI 9 365 dan Nvidia GeForce RTX 4050.


Postingan Populer

Proses 18A Berjalan, Intel Tetap Bergantung pada TSMC

Intel mengakui bahwa meskipun telah berusaha keras, perusahaan tetap membutuhkan layanan TSMC bahkan setelah proses manufaktur 18A yang banyak dibicarakan mulai beroperasi. Wakil Presiden Perencanaan Korporat dan Hubungan Investor Intel, John Pitzer, mengungkapkan hal ini dalam konferensi Morgan Stanley Technology, Media & Telecom. Setahun yang lalu, Intel berencana untuk segera mengurangi ketergantungannya pada TSMC, namun kini menyebut perusahaan asal Taiwan tersebut sebagai “pemasok yang penting.” Artinya, Intel belum siap untuk sepenuhnya lepas dari TSMC. Saat ini, sekitar 30% produk Intel masih diproduksi oleh TSMC, dan perusahaan berharap bisa menurunkan angka tersebut. “Kami belum yakin berapa tingkat produksi yang ideal untuk dialihdayakan. Apakah 20%? 15%? Kami masih dalam tahap evaluasi. Namun, dalam strategi baru ini, kami akan tetap menggunakan pabrik eksternal lebih lama,” ujar Pitzer. Intel berencana mengalihkan produksi ke dalam negeri dengan fokus pada prosesor gene...

Asus Buka Pre-Order Laptop Gaming GeForce RTX 50 Series

Asus resmi membuka pre-order untuk ROG Strix SCAR 16/18 dan Strix G16/18 (2025), laptop gaming pertama di Indonesia dengan GPU Nvidia GeForce RTX 50 Series. Pemesanan berlangsung mulai 5 Maret hingga 30 April 2025 melalui ROG Exclusive Store, Asus Online Store, serta mitra resmi Asus di e-commerce. Gamers yang mengikuti pre-order berhak mendapatkan ROG Go Core Headset dan game Monster Hunter Wilds tanpa diundi. Selain itu, mereka juga bisa mengikuti undian dengan hadiah perangkat gaming ROG senilai puluhan juta rupiah, termasuk ROG Swift OLED Monitor, ROG Phone 8, ROG Ally, dan lainnya. Tertarik? Berikut ini spesifikasi unggulan ROG Strix SCAR 16/18 (2025) Prosesor Intel® Core™ Ultra 9 275HX (24 core, 32 thread) GPU Nvidia GeForce RTX™ 5090 Laptop Layar ROG Nebula HDR 2.5K Mini LED, 240Hz, 100% DCI-P3 Sistem pendingin ROG Intelligent Cooling dengan Tri-Fan dan liquid metal RAM DDR5-5600 hingga 64GB dan penyimpanan PCIe Gen4 SSD 4TB (upgrade ke PCIe Gen5, RAID 0) Fitur kustomisasi AniMe...

Persaingan Sony, Microsoft, dan Nintendo Memanas di Era Cloud Gaming

Pasar konsol global diprediksi mengalami pertumbuhan pesat, dari $52 miliar pada 2024 menjadi $79 miliar pada 2030, menurut analis GlobalData. Sony, Microsoft, dan Nintendo terus berinovasi dengan kecerdasan buatan, fitur cross-platform, serta perangkat hybrid gaming. Namun, meningkatnya popularitas cloud gaming dan remaster game klasik mulai mengubah lanskap industri, mengubah cara gamer menikmati hiburan mereka. Menurut Rupantar Guha, Analis Utama di GlobalData, AI memainkan peran besar dalam peningkatan grafis, game upscaling, dan keamanan pemain. Sementara itu, cross-platform play semakin menghilangkan batas antar ekosistem konsol, menciptakan pengalaman bermain yang lebih fleksibel. Meskipun berkembang pesat, pasar konsol masih tertinggal jauh dari mobile gaming yang menghasilkan pendapatan 2,5 kali lebih besar. Namun, industri ini tetap kompetitif dengan dukungan pengembang game, penyedia layanan cloud, operator telekomunikasi, dan produsen aksesori. Saat ini, jumlah gabungan kon...

2025, RRQ Akan Kunjungi 16 Kota

Setelah sukses dengan empat musim sebelumnya, RRQ Keliling Kota (RKK) Season 5 kembali hadir untuk menemani Kingdom (fans RRQ) di berbagai daerah. Program nonton bareng RRQ Hoshi dalam laga MPL Indonesia ini akan menyambangi 16 kota yang terdiri dari kota besar dan kota kecil di seluruh Indonesia. Sejak pertama kali digelar pada Februari 2023, RKK mengalami pertumbuhan signifikan. Dari hanya 42 peserta di Season 1 di Tangerang, jumlah pengunjung terus meningkat hingga mencapai hampir 12.000 orang di Season 4 yang ditutup di Bandung pada Oktober 2024. Jadwal dan Kota RKK Season 5. RRQ Keliling Kota Season 5 akan berlangsung dari Maret hingga Mei 2025, dengan kota-kota yang tersebar di berbagai provinsi, termasuk Surabaya, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Manado, Padang, Medan, hingga Bali. Berikut beberapa pertandingan unggulan: 7 Maret - Match 1 | NAVI VS RRQ | Surabaya, Jatim 8 Maret - Match 3 | RRQ VS ONIC | Madura, Jatim 15 Maret - Match 2 | RRQ VS TLID | Jambi, Jambi 22 Maret - Match...