Samsung mengejutkan dunia teknologi dengan keputusan mengganti chip DRAM dan penyimpanan buatannya sendiri dengan komponen dari Micron untuk seri Galaxy S25.
Micron mengumumkan bahwa chip LPDDR5X DRAM dan UFS 4.0 mereka kini mendukung Galaxy S25, S25+, dan S25 Ultra. Keputusan ini menandai perubahan besar dalam strategi perangkat keras Samsung.
Teknologi 1β (1-beta) Micron diklaim mengurangi konsumsi daya, meningkatkan daya tahan baterai—fitur utama dalam ponsel flagship. Micron juga menyoroti kecepatan tinggi memori LPDDR5X dan penyimpanan UFS 4.0 yang mendukung pemrosesan AI secara real-time, memungkinkan pengalaman AI yang lebih responsif bagi pengguna. Dengan kapasitas penyimpanan yang besar, pengguna dapat menyimpan data secara lokal, meningkatkan keamanan informasi pribadi.
Mark Montierth, Vice President dan General Manager Micron Mobile Business Unit, mengatakan bahwa solusi Micron dioptimalkan untuk efisiensi daya, performa tinggi, dan kapasitas besar guna mendukung inovasi AI di smartphone flagship.
Samsung sendiri menganggap langkah ini sebagai bagian dari dorongan besar dalam teknologi ponsel berbasis AI. Inkang Song, Vice President dan Head of Technology Strategy Team Samsung, menyebut Galaxy S25 sebagai tonggak baru dalam era mobile AI, yang menghadirkan pengalaman lebih kontekstual dan personal bagi pengguna.
Meskipun menjadi langkah strategis, keputusan ini merupakan pukulan bagi bisnis semikonduktor Samsung yang selama ini memasok chip memori untuk lini Galaxy S dan Galaxy Z. Hal ini memunculkan spekulasi apakah Samsung mulai meragukan kemampuan manufaktur chip mereka sendiri.