Huawei semakin mempercepat langkah mereka untuk menghapus ketergantungan pada teknologi Amerika, dengan mengandalkan chip Kirin X90 buatannya sendiri. Chip tersebut baru saja mendapatkan sertifikasi keamanan nasional Level 2 dari China’s Information Technology Security Evaluation Centre, yang membuka jalan bagi penggunaannya di sektor pemerintahan dan segmen perusahaan.
Dengan sanksi AS yang terus menekan rantai pasokannya, Huawei kini beralih sepenuhnya ke prosesor dalam negeri. Setelah Washington mencabut lisensi khusus Intel dan Qualcomm untuk memasok chip lama ke Huawei, perusahaan ini juga bersiap untuk mengganti Windows dengan HarmonyOS di PC yang akan diluncurkan akhir tahun ini.
Sebelumnya, Huawei mengandalkan prosesor Intel Core dan Snapdragon dari Qualcomm untuk laptopnya. Kini, laptop Qingyun W515x dan L540, yang menggunakan chip Kirin 9000C dan 9006C, telah mendapatkan sertifikasi, membuka jalan bagi peluncuran lebih luas di China.
Bos bisnis konsumen Huawei, Richard Yu Chengdong, mengungkapkan tahun lalu bahwa laptop saat ini mungkin menjadi yang terakhir menggunakan Windows.
Yang menarik, meski terkena sanksi, bisnis PC Huawei terus tumbuh. Pengiriman laptopnya meningkat 15 persen pada 2024, mencapai 4,3 juta unit dan menguasai 11 persen pangsa pasar China. Meskipun masih di belakang Lenovo yang menguasai 35 persen, Huawei terus menunjukkan momentum pertumbuhan. Namun, terjadi sedikit penurunan di Q4 akibat minimnya peluncuran produk baru.
Dengan HarmonyOS di cakrawala, Huawei bertaruh besar pada masa depan di mana ia mengendalikan sepenuhnya perangkat keras dan perangkat lunaknya sendiri. Serupa dengan Apple yang membuat hardware dan OS sendiri.
Bisa jadi, langkah ini akan membuat Huawei menjadi pemain utama sebagai alternatif Macbook, bukan menjadi hanya sekadar produsen laptop Windows seperti yang lain.