Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Starlink

Tarif Internet Starlink dan Cara Berlangganan Internet Starlink di Indonesia

Kabar gembira, layanan internet Starlink sudah mulai beroperasi di Indonesia. Tak hanya Perusahaan, pengguna individu pun kini bisa menikmati layanan internet satelit berkecepatan tinggi tersebut. Seperti diketahui, di kota-kota besar Indonesia, akses internet telah meluas dengan kecepatan yang luar biasa. Namun, di beberapa daerah pedesaan dan terpencil di nusantara, sinyal internet masih sulit dijangkau. Berbagai alasan mengapa internet tidak merata di beberapa daerah pedesaan dan terpencil, salah satunya adalah infrastruktur kabel yang tidak mencapai daerah tersebut. Oleh karena itu, Starlink hadir untuk mengatasi masalah ini dengan menyediakan internet melalui satelit. Sebagai gambaran, Starlink adalah layanan komunikasi internet berbasis satelit yang dikembangkan oleh SpaceX, perusahaan Amerika Serikat yang didirikan oleh Elon Musk dan Tom Mueller pada Mei 2002. Starlink adalah konstelasi satelit pertama di orbit Bumi rendah yang menyediakan internet broadband untuk mendukung stre

2024 Starlink Beroperasi di Indonesia? Berapa Tarifnya?

Kabar gembira guys. Pada bulan Juni 2020 lalu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memberikan Hak Labuh kepada PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) sebagai mitra eksklusif di Indonesia untuk penyelenggaraan jaringan tetap tertutup Starlink. Setelah menjalani serangkaian proses, satelit komunikasi Starlink, yang dimiliki oleh Elon Musk, dijadwalkan akan tersedia untuk digunakan di Indonesia mulai tahun 2024 mendatang. Starlink berfungsi sebagai penyedia konektivitas berbasis satelit dan merupakan konstelasi satelit terbesar di dunia yang pertama kali menggunakan orbit rendah Bumi untuk menyediakan internet broadband. Saat ini, Starlink dioperasikan oleh SpaceX, perusahaan transportasi luar angkasa swasta milik Elon Musk. Orbit rendah Bumi atau Low Earth Orbit (LEO) sering menjadi solusi broadband di daerah yang tidak memiliki akses internet karena ketiadaan fiber optik atau base transceiver station (BTS). Hak labuh satelit non-geostasioner (NGSO) Starlink oleh Telkomsat

Israel Padamkan Internet di Gaza, Elon Musk Turun Tangan

Akhir pekan lalu Elon Musk mengumumkan bahwa Starlink, layanan internet berbasis satelit yang dimiliki oleh SpaceX, akan memberikan dukungan komunikasi kepada "organisasi bantuan yang diakui secara internasional" di Gaza. Akan tetapi tentu saja, rencana tersebut menuai tentangan dari Menteri Komunikasi Israel. Dalam sebuah posting di platform X, Musk mengungkapkan bahwa saat ini belum jelas siapa yang memiliki yurisdiksi atas jalur darat di Gaza. Dia juga mencatat bahwa tidak ada permintaan sambungan di wilayah tersebut.  Sebagai informasi, matinya layanan telepon dan internet mulai Sabtu 28 Oktober lalu telah mengisolasi penduduk Gaza dari dunia luar dan satu sama lain. Kondisinya pun semakin sulit karena eskalasi serangan udara dan darat oleh Israel. Pemadaman listrik yang dimulai pada Jumat malam, yang disebabkan oleh faktor lain, juga memperburuk situasi dan menghambat operasi penyelamatan. Tak hanya itu, kontak antara organisasi kemanusiaan dengan staf mereka di lapangan

Layanan Internet yang Menjangkau Seluruh Dunia kini Sampai ke Kutub Selatan

Luar biasa guys. SpaceX, perusahaan milik Elon Musk menyatakan bahwa dengan meresmikan stasiun McMurdo di Antartika, kini layanan internet broadband dari perusahaannya yakni Starlink kini resmi menjangkau seluruh dunia. Elon Musk, CEO dari SpaceX menyebutkan, layanan internet berkecepatan tinggi yang dihantarkan di jaringan satelit di orbit rendah Bumi ini kini benar-benar sudah tersedia secara global, bahkan sampai ke kutub selatan. Seperti yang diungkapkan oleh Elon Musk sendiri, layanan internet cepat Starlink mereka ditujukan untuk digunakan oleh para ilmuwan di Antartika untuk mendukung perkembangan ilmu pengetahuan. Sebagai informasi, saat ini ada lebih dari 3.000 satelit Starlink di orbit Bumi, dan SpaceX akan terus menambahkan setidaknya seribu lebih satelit baru di bawah lisensi saat ini dari Komisi Komunikasi Federal AS. SpaceX sebelumnya telah mengumumkan ingin mengembangkan "mega-konstelasi" satelit menjadi sebanyak 50 ribu router terbang. Meskipun cakupan w