Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Tokopedia

Tokopedia Naikkan Biaya Layanan. Waktunya Beralih?

Tokopedia menghadirkan aplikasi Tokopedia Seller khusus untuk penjual, dan mulai menerapkan penyesuaian biaya layanan bagi Power Merchant dan Power Merchant PRO. Aplikasi ini memungkinkan pengguna membuka toko online dan memasarkan produk mereka di platform Tokopedia. Penyesuaian biaya layanan berlaku mulai 16 September 2024, dengan tarif yang disesuaikan berdasarkan kategori produk terjual. Biaya layanan ini dikenakan untuk setiap pesanan yang selesai, dengan persentase bervariasi antara 1% hingga 10%, tergantung kategori produk. Contohnya, untuk kategori elektronik, biaya layanan sebelumnya berkisar antara 1,00% hingga 6,50%, dan setelah 16 September 2024, meningkat menjadi 1% hingga 10%. Untuk kategori Fashion, FMCG, dan Gaya Hidup, biaya layanan sebelumnya 4,00% hingga 6,50%, dan setelah perubahan, meningkat menjadi 4,25% hingga 10%. Perhitungan biaya layanan didasarkan pada harga produk setelah dikurangi diskon dari penjual, sementara biaya pengiriman dan diskon platform tidak dip

Tokopedia Naikkan Biaya Layanan untuk Seller. Keuntungan Menipis?

Tokopedia, salah satu platform marketplace terbesar di Indonesia, akan mengubah struktur biaya layanan untuk para penjual (seller) dan tingkat keanggotaan seller mulai tanggal 1 Mei 2024. Selain itu, Seller Regular Merchant akan diangkat menjadi Seller Power Merchant dengan penyesuaian biaya layanan yang berbeda.  Besaran biaya layanan ini berkisar antara 2 persen hingga 6,5 persen dari harga produk yang dijual. Kebijakan ini hanya berlaku bagi seller dengan level keanggotaan Power Merchant dan Power Merchant Pro.  Mereka akan dikenakan biaya layanan berdasarkan kategori dan harga produk yang mereka jual. Sebagai contoh, produk yang termasuk dalam Kategori Grup A akan dikenakan biaya layanan sebesar 6,5 persen per produk terjual. Untuk memperjelas, berikut adalah rincian biaya layanan per kategori grup produk: Kategori Grup A: 6,5 persen per produk terjual Kategori Grup B: 5,5 persen per produk terjual Kategori Grup C: 4,5 persen per produk terjual Kategori Grup D: 3,1 persen per produ

Gojek dan Tokopedia Akan Merger, Perpaduan Yang Serasi?

Gojek diberitakan akan segera melakukan merger dengan salah satu perusahaan unicorn lain. Sebelumnya, Gojek sempat diberitakan akan merger dengan Grab, yang merupakan perusahaan asal Singapura yang menjadi saingannya.  Kali ini, Gojek diberitakan akan segera bergabung dengan e-commerce asal Indonesia yakni Tokopedia. Menarik sekali bukan? Terkait dengan adanya merger antara Gojek dan Tokopedia ini, ternyata banyak pihak menyambut baik. Perpaduan antara kedua perusahaan tersebut dikabarkan merupakan hal yang serasi. Mengapa? Dikutip dari laman Detik.com, salah satu yang menyambut baik berita ini adalah Direktur Eksekutif ICT Heru Sutadi. Menurutnya, merger yang sudah dibahas semenjak tahun 2018 lalu ini merupakan perkawinan yang serasi. Perjalanan mergen Gojek dan Tokopedia masih agak panjang dan berliku. Saat ini kedua perusahaan tersebut sudah selesai uji, namun untuk langkah selanjutnya seperti perjanjian bersyarat dan perjanjian penggabungan keduanya belum di rempungkan samp

Tokopedia Care Jelaskan Cara Aman Belanja Online

Sejumlah informasi penting sempat diretas oleh hacker dari database Tokopedia. Data pribadi pengguna seperti nama akun, alamat e-mail hingga nomor telepon berhasil direbut sehingga berpotensi untuk disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali dan demi mengamankan transaksi, Tokopedia Care jelaskan cara aman belanja online di salah satu situs e-commerce terpopuler di Indonesia tersebut. Hal yang pertama dan paling mendasar, para pengguna dihimbau agar mengganti password untuk menjaga keamanan. Caranya,  klik tab " Akun" yang terletak di pojok kanan bawah aplikasi dan klik ikon "Pengaturan". Lalu, pilih menu "Akun" dan klik menu " Kata Sandi". Setelah itu, masukkan kata sandi lama dan baru di kolom yang tersedia dan klik tombol "Simpan". Untuk keamanan tambahan, pengguna disarankan untuk menambahkan enam digit PIN Tokopedia dengan mengklik menu "PIN Tokopedia"

Pentingnya Mengamankan Akun. Pelajaran di Balik Kebocoran Data Tokopedia

Situs e-commerce Tokopedia dilaporkan telah mengalami peretasan data, dan pengguna Tokopedia yang telah diretas bocor di dunia maya. Dikabarkan, ada sebanyak 15 juta (belakangan jumlah data yang diretas dilaporkan bertambah, menjadi 91 juta) pengguna Tokopedia yang terimbas. Informasi peretasan data ini pertama kali diungkap akun Twitter @underthebreach. Menurut akun tersebut, data jutaan pengguna Tokopedia tersebut telah disebarkan di forum online. Data yang diretas tak lain seperti hash password, nama, dan alamat e-mail, data yang diretas juga mencakup tanggal lahir, kode aktivasi e-mail, kode reset password, detail lokasi, ID messenger, hobi, pendidikan, waktu pembuatan akun hingga waktu terakhir log-in. Namun, dalam daftar akun yang terkumpul di database berjenis PostgreSQL itu, disinyalir tidak disertakan dengan kode spesifik atau biasa disebut "salt". Rangkaian kode salt ini berguna untuk melindungi kata sandi pengguna dengan algoritma. Dengan demikian, diper