Xiaomi Mi 10 Diluncurkan Secara Sederhana

Redaksi
Peluncuran ponsel terbaru Xiaomi Mi 10 tampaknya turut terkena dampak dari menyebarnya virus Corona di China. Peluncuran yang semula akan dilakukan sebelum tanggal 11 Februari kabarnya harus mengalami penundaan.

Sempat ada kabar peluncuran ponsel ini pada tanggal 13 Februari mendatang. Namun kabar terbaru, tak hanya mengalami penundaan, kabarnya, peluncuran ponsel ini juga tidak akan dilakukan dalam sebuah acara besar-besaran.


Alih-alih peluncuran skala besar, Xiaomi hanya akan merilis ponsel tersebut secara online melalui live streaming. Adapun untuk penjualan perdana perangkat Mi 10 baru akan dilakukan sehari setelah peluncuran, atau tepatnya tanggal 14 Februari 2020.


Meski begitu, kabar tersebut belum dikonfirmasi oleh pihak Xiaomi. Walau akan diperkenalkan pada 13 Februari, bocoran tersebut juga mengatakan untuk Mi 10 versi Pro, baru akan diluncurkan pada 18 Februari. Tanggal itupun khusus untuk pasar China. Adapun untuk pasar global, Xiaomi Mi 10 diharapkan dapat dirilis di ajang MWC 2020, akhir bulan ini.


Baca Juga :

Soal spesifikasi, Xiaomi Mi 10 diketahui akan dibekali dengan chipset Snapdragon 865. Sayangnya, spesifikasi lainnya masih masih banyak menimbulkan pertanyaan. Sejumlah bocoran mengatakan ponsel ini akan dibekali dengan kamera beresolusi tinggi yakni 108 megapiksel. Perangkat ini juga disebut akan memiliki layar 120Hz.

Sebagai informasi tambahan, peyebaran virus corona di China memberi dampak besar terhadap industri teknologi di negeri tersebut. Selain Xiaomi, sejumlah perusahaan teknologi pun terkena dampak dari penyebaran virus corona ini.


Dan salah satu industri perusaahaan besar yang terkena dampak dari penyebaran virus tersebut yakni Apple lantaran pabrik Foxconn yang merupakan vendor perakit ponsel iPhone harus ditutup sementara.

Produksi iPhone 9 yang kabarnya akan dirilis dalam waktu dekat pun dilaporkan mengalami hambatan akibat hal tersebut. Selain itu, Google pun harus menutup sebanyak empat kantornya yang berada di wilayah China. Keputusan ini diambil untuk meminimalisasi infeksi Corona.