Domain Internet Memakai Aksara Daerah, Memang Bisa?

RN Dahlan
Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu bangsa yang memersatukan ragam bahasa dan adat istiadat yang berbeda di berbagai daerah nusantara ini. Namun, kita sebagai masyarakat Indonesia juga jangan sampai melupakan tradisi dari adat leluhur kita.

Salah satu di antaranya adalah bahasa dan aksara daerah. Dan yang menarik, baru-baru ini Pengelola Nama Domain Internet Indonesia atau Pandi berencana mempersiapkan pendaftaran domain internet dengan aksara daerah.


Bagi yang belum tahu apa itu domain, istilah ini adalah nama yang diberikan untuk mengidentifikasi sebuah server pada internet maupun jaringan computer untuk menggantikan IP atau Internet Protocol. IP ini berupa angka yang sulit dihafal, maka dibuatlah domain agar lebih familiar dan mudah diingat.

Bahasa yang direncanakan untuk rilis sementara ini ada bahasa Bali, Bugis, Batak, Sunda, Rejang dan Makassar. Sementara ini baru enam aksara tersebut yang sudah tersandar di Unicode.

Konsep tersebut diusung setelah Pandi sukses mendaftarkan domain internet beraksara Jawa ke Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN). Yudho Giri Sucahyo, selaku Ketua Pandi mengatakan, pendaftaran keenam aksara daerah dilakukan sebagai upaya pelestarian aksara budaya dan tradisi Indonesia.

Pendaftaran domain kali ini, menurut Yudho, akan lebih mudah proses administrasinya karena enam aksara tersebut sudah terdaftar di Unicode.



Kedepannya Pandi berencana akan mendaftarkan seluruh aksara daerah yang terdapat di Indonesia sebagai Internationalized Domain Name (IDN). Hal ini merupakan bentuk nyata upaya Pandi dalam pelestarian budaya dan tradisi Indonesia di dunia digital.

Pandi berharap langkah yang mereka lakukan dapat dukungan dari pemerintah maupun komunitas penggiat aksara seluruh daerah yang berada di Indonesia terutama yang aksaranya akan segera diluncurkan. Aksara-aksara tersebut akan didaftarkan Pandi sebagai nama domain.

Untuk langkah selanjutnya, Pandi sedang menggarap jalinan komunikasi dengan beberapa komunitas pegiat aksara daerah untuk mempermudah pendaftarannya. Saat ini sudah terdapat komunitas yang menyatakan siap bekerjasama mendukung Pandi dalam usahanya tersebut. Komunitas tersebut berasal dari komunitas dari aksara Sunda dan Bali. 



Baca Juga :

Sebelumnya, Pandi sudah terlebih dahulu mendaftarkan aksara jawa (hanacaraka) ke Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) sebuah organisasi yang mengatur dan mengawasi beberapa tugas yang terkait dengan dunia internet.

Proses dari pembuatan domain ini sudah hampir selesai dan sedang menunggu persetujuan sekitar delapan minggu ke depan.



Heru Nugroho, selaku Wakil Bidang Pengembangan Bisnis dan Marketing Pandi menghimbau agar dapat mewujudkan pelestarian aksara daerah dibutuhkan dukungan dan sinergi yang baik dari berbagai pihak.

Tentu saja kita selaku masyarakat Indonesia juga harus mendukung gebrakan ini, dengan cara meramaikan situs telah akan tersedia beberapa minggu kedepan yaitu domain dalam bahasa Jawa.
Tags