Cara Baru Hacker Mencuri Data

RN Dahlan
Dewasa ini kita telah mendengar berbagai upaya para hacker untuk memata-matai pengguna. Caranya bisa melalui beraneka ragam jenis metode. Mulai dari membajak webcam atau mikrofon komputer, pengeras suara, dan sebagainya.

Namun, tampaknya hacker mungkin telah menemukan cara baru yang berpotensi untuk memata-matai orang. Caranya sangat sederhana, menggunakan tidak lebih dari bola lampu biasa.


v Menurut para peneliti dari Universitas Ben-Gurion di Negev dan Institut Ilmu Pengetahuan Weizmann di Israel, mereka telah menemukan bahwa hacker bisa melakukannya dengan menggunakan teleskop yang dilengkapi sensor elektro-optik.





Teleskop lalu diarahkan ke Light Bulb atau bohlam lampu. Setelah itu, mereka bisa mendengarkan percakapan pribadi di ruangan tempat percakapan itu berlangsung.
Karena suara kita pada dasarnya adalah gelombang suara, gelombang ini menyebabkan semua jenis getaran yang mungkin tidak terlihat oleh mata telanjang. Tetapi dengan peralatan yang benar, secara teoritis, peretas dapat menangkap getaran yang disebabkan oleh suara kita dan mengubahnya menjadi audio melalui analog ke digital converter.



Baca juga:

Saat ini hal tersebut tampaknya masih terlalu kompleks daripada apa yang kita pahami. Tetapi pada intinya, itulah teori yang menjadi dasarnya. Meski begitu, mungkin tidak mudah untuk melakukan penyadapan tersebut.

Semua masih bergantung pada beberapa faktor. Ketebalan kaca bohlam, tingkat kecerahannya, dan dengan asumsi bahwa tidak ada yang menghalangi seperti tirai gorden. Itu pun mungkin tidak selalu berhasil, tetapi jika ada sesuatu yang agak cerdik, tampaknya metode ini bukanlah hal yang mustahil.

Data Polisi RI DI Bobol
Kembali ke Indonesia, terbaru, ulah para hacker menyebabkan data dari anggota Polri dibobol dan diperjual belikan di pasar gelap dengan harga yang fantastis sampai dengan Rp28,5 juta. Data yang diperoleh ini digunakan hacker untuk mengakses dan mengganti data dari para anggota polisi.


Hacker tersebut memiliki username Hojatking. Caranya, hacker tersebut mengunggah foto dan data anggota kepolisian yang baru saja di mutasi ke Densus 88. 

Ulah para hacker memang sangat merugikan, banyak sekali yang telah menjadi korbannya. Namun terkadang kita butuh mereka untuk mengetes keamanan suatu perangkat atau suatu laman sehingga para hacker lain yang akan meretas properti tidak akan dapat membobolnya.