Teknologi Deepfake dari Disney Kini Memiliki Resolusi Megapixel

RN Dahlan
Pada konferensi grafis komputer minggu ini, para peneliti dari House of Mouse memamerkan foto deepfake realistis pertama dengan resolusi megapiksel. Hasilnya sudah cukup baik meski belum dapat digunakan pada film.

Resolusi Megapiksel mungkin tidak lagi menjadi buah bibir untuk gambar berkualitas tinggi seperti dulu. Namun untuk foto deepfake, tentu saja ini merupakan sebuah terobosan. Dalam pengembangannya, para peneliti memfokuskan foto deepfake agar memiliki piksel yang lebih besar.


Deepfake mungkin terlihat mengesankan di ponsel Anda, tetapi kekurangannya, ia akan jauh lebih terlihat palsu pada layar yang lebih besar. Sebagai contoh, para peneliti Disney mencatat bahwa video dengan resolusi maksimum yang dapat mereka buat dari model deepfake open-source populer DeepFakeLab hanya berukuran 256x256 pixel.

Namun dengan teknologi terobosan terbaru, saat ini mereka dapat menghasilkan video deepfake dengan resolusi 1024x1024 Pixel.


Teknologi Deepfake Disney dapat menukar penampilan dua individu sambil mempertahankan ekspresi wajah target. Namun, jika Anda menonton video, output secara teknis tampak terbatas. Hal ini menghasilkan deepfake dari individu yang cukup terang dan kurang lurus ke kamera. Sudut dan pencahayaan pun masih belum tergarap dalam agenda teknologi deepfake ini.


Baca Juga:

Saat ini, ketika perusahaan seperti Disney ingin melakukan beberapa pertukaran wajah, mereka biasanya akan memakai VFX tradisional.

Contohnya ketika Disney menciptakan model virtual actor Peter Cushing dan Carrie Fisher yang telah tiada untuk film Star Wars Rogue One.


Walaupun hasil VFX mengesankan, tetapi biaya produksinya mahal dan membutuhkan waktu berbulan-bulan bahkan untuk rekaman  beberapa detik saja. Berbeda dengan teknologi deepfakes yang memilki waktu yang lebih sedikit dan budget yang lebih hemat. Deepfake bahkan dapat mengasilkan video hanya dalam hitungan jam saja.

Cepat atau lambat, deepfake akan berhenti menjadi proyek penelitian dan mulai menjadi pilihan yang akan diambil oleh studio besar seperti Disney dalam memproduksi film layar lebar. Menarik sekali bukan?