Peneliti Identifikasi Fungsi Kolagen untuk Alasan Kesehatan

RN Dahlan
Kolagen. Anda tentu tidak asing mendengar kata tersebut. Banyak sekali para pengamat kecantikan di dunia maya mempromosikan kolagen sebagai produknya yang berkhasiat untuk kesehatan dan kecantikan.

Sebagai informasi, senyawa ini ditemukan dalam tulang rawan, tulang keras, pembuluh darah, kulit dan jaringan ikat lainnya. Kolagen adalah protein yang paling banyak beratnya dalam tubuh manusia.


Dalam sebuah artikel yang diterbitkan baru-baru ini pada jurnal Nature Reviews Materials, peneliti rekayasa biomedis University of California, Irvine (UCI) memberikan deskripsi lengkap tentang superfamili dari biomaterial ini, yang mencakup 28 subtipe.


Kolagen yang memiliki hubungan dengan penyakit termasuk kanker, radang sendi dan lebih dari 40 penyakit turunan telah menjadi fokus penelitian biomedis intensif selama berabad-abad. Menurut salah satu penulis, Kyriacos Athanasiou, seorang profesor bidang teknik biomedis dan Henry Samueli, peneliti di bidang Teknik, ada banyak yang perlu diketahui tentang kolagen.

"Pengetahuan tentang subkelompok utama kolagen sudah mapan, tetapi masih banyak yang bisa kita pelajari tentang kolagen kecil dan hubungan silangnya," sebut para peneliti.


Dalam studi, sebuah kelompok peneliti dari lab Athanasiou mengandalkan alat terbaru dalam kimia analitik dan mass spektrometry yang akan merincikan jaringan kolagen. Tujuannya adalah rekayasa "neotissue" yang dapat menggantikan kolagen yang telah terdegradasi oleh penyakit atau cedera. Dalam artikel tersebut, penulis UCI merekomendasikan pendekatan baru untuk mempelajari bahan-bahan ini, seperti eksperimen throughput tinggi dan Machine Learning.

Baca juga:



"Analisis kolagen yang akurat penting bagi para peneliti di berbagai bidang," kata Benjamin Bielajew, seorang mahasiswa doktoral UCI dalam teknik biomedis yang memimpin penelitian. "Termasuk di antaranya adalah karakterisasi dan rekayasa jaringan, pengembangan dan pengiriman obat dan biomekanik," sebut Bielajew.

Proyek penelitian ini sendiri mendapat dukungan dari National Institues of Health, Amerika Serikat.

Dari hasil studi yang didapat, disimpulkan bahwa para peneliti meminta insinyur biomedis untuk menggunakan metode modern dengan peningkatan sensitivitas, spesifisitas, dan efektivitas biaya untuk merekayasa jaringan yang kuat.


Misalnya, arthritis yang mempengaruhi lebih dari 30 juta orang dewasa Amerika. Dan penilaian kolagen yang tepat merupakan langkah penting dalam rekayasa tulang rawan untuk mengatasi masalah besar tersebut.