Serang Ukraina, Intel dan AMD Stop Kirim Chipset Ke Rusia

RN Dahlan

Sudah 5 hari setelah Rusia menyerang Ukraina. Banyak dari negara-negara Eropa maupun belahan lain dunia yang menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Rusia. Terlebih dari negara-negara NATO atau North Atlantic Treaty Organization. 

Sanksi dan blokade pun bermacam-macam. Mulai dari finansial, perdagangan, dan tidak terkecuali dalam bidang penjualan barang teknologi, seperti chipset.


Terbaru, Intel dan AMD dilaporkan telah menangguhkan penjualan chip ke Rusia karena pembatasan ekspor baru pemerintah AS pada penjualan semikonduktor ke negara tersebut. Alasannya, karena Rusia menginvasi negara tetangganya yaitu Ukraina.

Presiden Rusia, Vladimir Putin

Menurut beberapa laporan dari outlet berita Rusia, penangguhan telah dikonfirmasi oleh Asosiasi Pengembang dan Produsen Elektronik Rusia atau (ARPE). Selain itu, perusahaan IT di China telah diberitahu oleh Intel bahwa penjualan ke negara tersebut telah dilarang.


Pembatasan ekspor baru ini terutama ditujukan untuk chip yang digunakan untuk militer atau chip penggunaan ganda yang dapat digunakan oleh warga sipil dan militer. 

Artinya, CPU Intel dan CPU AMD biasa masih tersedia untuk konsumen Rusia. Namun, untuk kedepannya, kemungkinan akan ada penghentian sementara untuk semua penjualan semikonduktor ke negara Rusia.

Dikutip dari Tom's Hardware, juru bicara Intel menegaskan bahwa perusahaan tersebut mematuhi sanksi baru pemerintah AS terhadap Rusia, dengan mengatakan:

"Intel mematuhi semua peraturan dan sanksi ekspor yang berlaku di negara tempat ia beroperasi, termasuk sanksi baru yang dikeluarkan oleh Office of Foreign Assets Control dan peraturan yang dikeluarkan oleh BIS atau Bureau of Industry and Security," sebut juru bicara Intel.

Sementara Intel dan AMD telah menghentikan penjualan chip ke Rusia, masih akan sulit bagi perusahaan Rusia untuk mendapatkan pasokan dari sumber lain. Pasalnya, Departemen Perdagangan AS telah menambahkan 49 bisnis negara Rusia ke daftar entitas yang diblokir.


Baca juga:


Berbeda dengan sanksi yang diterapkan kepada raksasa teknologi China, Huawei, pembatasan ekspor AS ini berlaku untuk seluruh Rusia. 

Namun demikian, negara tersebut telah bersiap untuk menghadapi kemungkinan sanksi sejak menginvasi Crimea pada tahun 2014 lalu. Inilah sebabnya mengapa Rusia telah mempromosikan bisnis semikonduktor dalam negerinya sendiri sambil menimbun chip untuk berjaga-jaga.

Meskipun perusahaan Rusia seperti Baikal, MCST, Yadro dan STC Module mulai merancang chip mereka sendiri, mereka sebenarnya diproduksi oleh Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) yang membuat chip untuk Apple, Qualcomm, Nvidia, AMD, Mediatek, Broadcom, dan lainnya.


Sayangnya, TSMC juga telah setuju untuk menangguhkan penjualan ke Rusia untuk mematuhi pembatasan ekspor baru. Dengan demikian, pasokan chip buatan Rusia kemungkinan akan terputus juga.

Meskipun Intel dan AMD menangguhkan penjualan ke Rusia, langkah tersebut tidak terlalu berdampak besar pada bisnis chipset mereka karena pemerintah Rusia hanya menyumbang kurang dari 0,1% dari pendapatan chip global dan keseluruhan pasar Rusia hanya menyumbang sekitar $50,3 miliar dari pasar semikonduktor global yang totalnya senilai $4,47 triliun, menurut Asosiasi Industri Semikonduktor.