Cara Mengetahui Identitas Anda Dicuri Hacker

RN Dahlan

Teknologi saat ini sudah semakin maju. Di sisi lain, peretasan juga kini semakin canggih dan sering terjadi. Pengambilan data besar-besaran dan pencurian uang secara online merupakan hal yang biasa.

Sebagai contoh, baru-baru ini seorang peretas mengakses 106 juta aplikasi kartu kredit Capital One dan mendapatkan nama, alamat, dan nomor telepon. Selain itu, 27,8 juta catatan biometrik yang berisi nama pengguna, kata sandi, informasi pribadi, gambar, data sidik jari, dan lainnya juga dapat diakses dengan mudah.


Hasilnya bisa menjadi bencana. Karena peretas mungkin menggunakan detail identitas seseorang untuk mencuri uang, mengambil kartu kredit dan bahkan meminjam online menggunakan nama Anda atau menemukan cara yang lebih inventif untuk menipu Anda.

Meskipun tidak ada yang dapat Anda lakukan untuk mencegah serangan terhadap perusahaan yang menyimpan data keuangan dan data sensitif lainnya, ada beberapa langkah pencegahan sederhana yang dapat Anda lakukan untuk memastikan keamanan finansial yang serba online saat ini.


Salah satu cara paling efektif untuk melindungi diri dari penipuan adalah dengan menggunakan kata sandi yang berbeda dan aman di semua akun web dan dompet digital. 

Tetapi bagaimana caranya unuk mengetahui bahwa kamu telah menjadi sasaran pencurian identitas? Berikut ini tips-tipsnya,

1. Jangan abaikan kapan terkahir kamu menggunakan aplikasi dan notifikasinya
Pencuri identitas sering dimulai dari yang kecil. Misalnya jika salah satu akun Anda telah berhasil diretas maka para hacker ini mungkin mencoba masuk ke akun yang lain menggunakan detail yang sama. 

Seringkali tidak ada tanda-tanda para hacker ini telah berhasil meretas akun Anda, namun terkadang ada indikator bahwa ada sesuatu yang salah disana.

Misalnya, Anda mungkin mendapatkan email yang mengatakan bahwa akun kamu telah diakses dari perangkat atau lokasi baru yang sama sekali tidak pernah Anda gunakan ataupun log-in sebelumnya.

Beberapa indikasi lainnya adalah mungkin aplikasi tertentu mencantukan tanggal 'masuk terakhir' yang tidak Anda kenal. Jika layanan mengatakan kamu tidak boleh membagikan detail login, layanan tersebut mungkin akan menutup akun jika mendeteksi Anda dan peretas mencoba login secara bersamaan.

Meluangkan waktu beberapa menit untuk mengetahui kapan akunmu digunakan dapat menyelamatkan kamu dari pencurian dan peretasan akun.

2. Periksa rekening bank dan laporan kartu kredit
Pantau semua laporan bank dan kartu kredit secara teratur. Hal ini mungkin terdengar membosankan, tetapi ketika Anda rutin memeriksanya, Anda akan merasa lebih mudah untuk memindai pembayaran dengan cepat dan menemukan sesuatu yang tidak biasa.

Perhatikan transaksi yang tidak kamu ingat atau jumlah yang tampak tidak biasa. Bahkan pembayaran kecil mungkin menandakan adanya masalah, karena dapat mengindikasikan hacker sedang melakukan percobaan pembelian untuk melihat apakah mereka berhasil.

Cari email terbaru dan lihat apakah ada email dari vendor atau e-commerce yang sebelumnya belum pernah Anda gunakan atau kamu bahkan tidak membeli sesuatu di sana. 

Meluangkan perhatian untuk sesekali mengecek e-mail ini tentunya bermanfaat. Hal ini karena Perusahaan atau vendor e-commerce tidak akan mengembalikan uang pembayaran yang telah dilakukan akun Anda. Jika Anda melihat aktivitas mencurigakan lainnya, hubungi bank atau perusahaan kartu kredit dan segera laporkan.


Baca juga:


3. Perhatikan email dan postingan Anda
Jika seseorang mencuri identitas Anda, mungkin Anda perlu mulai melihat lebih sedikit surat di email atau lainnya karena pencuri mengirimkannya ke alamat email yang berbeda. Ketika seseorang mendapatkan password email Anda, bisa jadi akun finansial Anda dialihkan ke email miliknya.

Selain itu, jika Anda mulai menerima email yang bukan milik Anda, itu juga bisa menjadi tanda peringatan dini penipuan.

Misalnya, mungkin pencuri identitas tidak begitu pintar saat mengajukan kartu kredit atas nama Anda, yang menyebabkan munculnya surat yang ditujukan untuk Anda padahal sebelumnya Anda tidak pernah melakukan itu.


Hal ini akan menimbulkan beberapa kekhawatiran. Yang harus Anda lakukan selanjutnya adalah melaporkannya ke perusahaan kartu kredit atau meminta bantuan customer service untuk akun e-commerce milik Anda.