Microsoft VASA-1 AI. Teknologi AI yang Lebih Mengerikan

Admin

Ada kabar menggembirakan soal teknologi AI. Atau mengerikan nih guys? Jadi gini. Perkembangan kecerdasan buatan (AI) semakin terlihat semakin maju, seperti yang baru saja dibuktikan oleh Microsoft dengan pengenalan VASA-1 di situs resminya.

Nah, VASA-1 ini merupakan teknologi AI yang mampu mengubah sebuah foto menjadi video (image to video). Yang menarik, AI ini dapat memanipulasi foto wajah manusia untuk membuat video di mana orang dalam gambar tersebut berbicara atau bernyanyi, hanya dengan memasukkan sampel audio.

Hal ini tentu saja sangat mengejutkan karena hasil videonya terlihat sangat realistis, dengan ekspresi wajah dan gerakan bibir dalam video yang sinkron dengan suara yang dihasilkan.



Melalui situs resminya, Microsoft mengklaim bahwa VASA-1 mampu menciptakan video dengan resolusi 512 x 512 piksel dan mencapai frame rate hingga 40 FPS.

VASA-1 juga dapat menghasilkan video dari suara berbahasa lain selain bahasa Inggris, sebuah kemampuan yang bukan dirancang secara khusus tetapi merupakan hasil dari pembelajaran mandiri.

Yang mengerikan, meskipun kemampuannya menakjubkan, VASA-1 juga rentan terhadap potensi penyalahgunaan.

Saat ini, Microsoft sedang berusaha untuk mencegah penyalahgunaan potensi dari VASA-1, terutama dalam konteks seperti deepfake yang menjadi perhatian utama. Perusahaan ini mungkin akan menerapkan aturan ketat terkait pembuatan konten menggunakan VASA-1, serupa dengan pembatasan yang diterapkan pada Copilot, produk kecerdasan buatan lainnya dari Microsoft.

Informasi terkait tanggal rilis VASA-1 ke publik masih belum diungkap oleh Microsoft. Kemungkinan model AI ini masih dalam tahap pengembangan dan penyesuaian. Hingga saat ini, belum ada informasi apakah VASA-1 akan tersedia secara gratis atau berbayar, walaupun mirip dengan model AI lainnya milik Microsoft seperti Copilot yang dapat digunakan secara gratis dengan batasan harian.

Prediksi bahwa VASA-1 akan menjadi viral ketika dirilis ke publik bisa menjadi kemungkinan, mengingat kemampuannya yang mengesankan. Namun, dampak dari keberadaan VASA-1 bisa bersifat positif atau justru sebaliknya tergantung pada bagaimana Microsoft dan penggunaannya memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan tersebut.