Rekor Baru, Kecepatan Internet Tertinggi di Dunia Tembus 402Tbps

Admin

Sebuah tim peneliti di Jepang baru saja mencatat rekor baru untuk kecepatan koneksi internet tercepat di dunia. Dalam sebuah eksperimen yang mengesankan, mereka berhasil mencapai kecepatan internet hingga 402 Tbps!

Yang menarik, tim peneliti dari National Institute of Information and Communications Technology (NICT) ini tidak menggunakan banyak peralatan canggih untuk mencapai rekor tersebut. Mereka hanya memanfaatkan kabel fiber optik standar dengan beberapa teknologi penguat sinyal.

NICT menyatakan bahwa metode baru ini, yang mengakses pita wavelength yang belum pernah digunakan sebelumnya, dapat memainkan peran penting dalam jaringan teknologi masa depan.


"Teknologi baru yang dikembangkan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memperluas kapasitas komunikasi infrastruktur optik seiring dengan meningkatnya permintaan layanan data di masa mendatang," kata NICT dalam laporannya.

Rekor koneksi internet tercepat di dunia ini berkali-kali lipat lebih cepat dibandingkan dengan koneksi internet mobile dan broadband di Indonesia. Menurut laporan Global Speedtest Index yang dirilis Ookla pada Maret 2024, kecepatan internet mobile di Indonesia sekitar 25,83 Mbps, dan kecepatan internet fixed broadband sekitar 29,37 Mbps.

Dengan kecepatan internet mencapai 402 Tbps, pengguna internet bisa mengunduh 12.500 film dalam satu detik, tiga kali lebih banyak dari katalog film yang ditawarkan Netflix. Game AAA seperti Baldur's Gate yang ukurannya ratusan GB juga bisa diunduh dalam hitungan milidetik.

Rekor baru ini memecahkan rekor sebelumnya yang dicatat oleh Aston University di Inggris. Pada Maret lalu, Aston University, yang merupakan salah satu mitra NICT dalam proyek ini, mencatat kecepatan internet hingga 301 Tbps menggunakan kabel fiber optik standar.

NICT berencana memperluas teknologi transmisi data berkecepatan tinggi ini untuk mencakup jarak yang lebih jauh hingga lintas samudera. Namun, mereka mengakui bahwa penerapan teknologi ini secara publik memerlukan banyak pertimbangan.

Meskipun menggunakan kabel fiber optik standar, rekor ini dicapai dalam kondisi laboratorium yang optimal. Jika terobosan ini diterapkan di dunia nyata, akan memerlukan penelitian yang ekstensif dan sumber daya yang besar.